Taqwa Memurnikan Ketaatan

 

Kajian rutin 13 Rabi'ul awwal 1443H

*يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن ذَكَرٖ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ شُعُوبٗا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٞ*

Al-Hujurat, 49:13

Wahai *manusia!* Sungguh, Kami telah *menciptakan* kamu dari seorang *laki²* dan seorang *perempuan*, kemudian Kami jadikan kamu *ber-bangsa²* dan *ber-suku²* agar kamu saling *mengenal*. Sungguh, yang paling *mulia* di antara kamu di sisi *Allah* ialah orang yang paling *bertakwa*. Sungguh, Allah *Maha* Mengetahui, *Maha* Teliti.

Kata orang bijak :

" *Kalimat Taqwa* adalah kalimat *tauhid* dan *memurnikan* ketaatan kepada *Allah*.

①Secara etimologi, *takwa* berasal dari kata *waqa-yaqi- dan wiqoyah* *(ٌوَقَى-يَقِى-وِقَايَة)*,  artinya *menjaga* diri, *menghindari* dan *menjauhi*. Pengertian secara terminologi : *takut* kepada *Allah* atas kesadaran, mengerjakan *perintah²-Nya*, menjauhi *larangan²-Nya*, serta takut *terjerumus* dalam perbuatan *dosa*.

② *Mewujudkan* ketakwaan kepada *Allah*, dengan mendekatkan diri *kepada-Nya* dan bukan justru *menjauh*. Di sinilah letak *perbedaan* takut kepada *Allah* dengan sesama *makhluk*.

③Semakin *dekat* kamu dengan *cahaya*, semakin *besar* pula *bayangan* yang tercipta.* Begitulah, *Allah* adalah *cahayanya*, sementara *Taqwa* adalah *bayangannya*.

④Menjalankan *perintah²* Allah dan menjauhi *larangan²- Nya* adalah inti dari *bertakwa*. Ketaatan *muncul* sebagai wujud *rasa takut* tertinggi kepada satu²-nya *Dzat* yang pantas ditakuti, yaitu *Allahﷻ*.

⑤ *Kebaikan* itu ada di *lima* perkara : *kekayaan* hati, *bersabar* atas kejelekan orang lain, *mengais* rezeki yang halal, *taqwa*, dan *yakin* akan janji Allahﷻ. (Imam Syafi'i)

⑥Andai semua *umur* adalah *DOSA* maka *taubat* dan *taqwa* adalah *obatnya*. 

Andai semua *harta* adalah *RACUN* maka *zakat* adalah *penawarnya*.

Semoga kita selalu diberi petunjuk Allah

Sumber Wa