Mencari Nafkah Merupakan Ibadah

 

Kajian rutin 30 Jumadil Ula 1443H

*مَّن كَانَ يُرِيدُ ثَوَابَ ٱلدُّنۡيَا فَعِندَ ٱللَّهِ ثَوَابُ ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِۚ وَكَانَ ٱللَّهُ سَمِيعَۢا بَصِيرٗا*

An-Nisa', 4:134

Barang siapa menghendaki *pahala* di dunia maka ketahuilah bahwa di sisi *Allah* ada pahala *dunia* dan *akhirat*. Dan Allah *Maha* Mendengar, *Maha* Melihat.

Kata orang bijak :

Selalu *niatkan* apa pun yang kita *kerjakan* hanya karena *Allahﷻ*. Insya Allah *pahala, rezeki*, dan *amal* baik menjadi milik kita.

① Jangan batasi *ibadah* hanya ketika di Masjid. Jangan menganggap *beramal* baik itu hanya ketika duduk *istighfar, shalat, zikir* dan membaca *Al-Quran*.

② Mencari *nafkah* merupakan *ibadah*, semakin kerja *keras* kita, insya Allah semakin besar *pahala* yang akan diberikan oleh Allah.

③ Jangan lupa, bekerja dari jam *8 pagi* sampai *4 sore*, ditambah lagi apabila *lembur* itu juga adalah *amal* baik. Karena, bekerja mencari *nafkah* yang halal untuk *keluarga* di rumah adalah *ibadah*, bernilai pahala di hadapan *Allah Ta'ala*.

④ Maka, kalau *dipahami* bahwa bekerja adalah amal *ibadah*, tidak akan ada yang main *game online* saat jam kantor, tidak akan ada *pedagang* yang memainkan *timbangan*, tidak akan ada karyawan yang *curang* dalam laporan *tugasnya*.

⑤ *Kekurangan* orang lain adalah ladang *pahala* bagi kita untuk *memaafkannya, mendoakannya, memperbaikinya*, dan menjaga *aibnya*.

⑥ *Rasulullah ﷺ* bersabda :

*إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلَّا أُجِرْتَ عَلَيْهَا حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فَمِ امْرَأَتِكَ*

Sesungguhnya, tidaklah kamu *menafkahkan* suatu nafkah yang dimaksudkan *mengharap* wajah Allah kecuali kamu akan diberi *pahala* termasuk sesuatu yang kamu *suapkan* ke mulut istrimu. HR Bukhari.

Semoga kita selalu diberi petunjuk Allah

Sumber Wag Ust Zainuddin