Kajian rutin 23 Rajab 1443H
*Memaafkan*
*خُذِ ٱلۡعَفۡوَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡعُرۡفِ وَأَعۡرِضۡ عَنِ ٱلۡجَٰهِلِينَ*
Al-A'raf: 7:199
Jadilah *pemaaf* dan suruhlah orang mengerjakan yang *makruf*, serta jangan pedulikan orang² yang bodoh.
Kata orang bijak :
Saat kita *memaafkan* seseorang, itu bukan *persoalan* apakah orang itu *salah*, *jahat* atau *aniaya* dan kita *benar*, bukan! Kita *memaafkan* seseorang karena kita berhak atas *kedamaian* di dalam *hati*.
① Yang paling mampu *memaafkan* ialah orang yang paling berkuasa untuk *menghukum*.
② *Memaafkan* memang mudah, yang susah itu *mempercayai* kembali.
③ Untuk mencintai, kamu harus memiliki *kekuatan*. Kekuatan melawan *amarah* dengan *kesabaran* dan kekuatan *memaafkan* dengan *ketulusan*.
④ *Perempuan* itu mudah *memaafkan*, susah *melupakan*. Sementara *laki²* mudah minta *maaf*, mudah *mengulangi*.
⑤ Mereka yang tidak bisa *memaafkan* orang lain, *menghancurkan* jembatan yang akan *dilewatinya*.
⑥ *Rasulullah ﷺ* bersabda :
*ادْرَءُوا الْحُدُودَ عَنْ الْمُسْلِمِينَ مَا اسْتَطَعْتُمْ فَإِنْ كَانَ لَهُ مَخْرَجٌ فَخَلُّوا سَبِيلَهُ فَإِنَّ الْإِمَامَ أَنْ يُخْطِئَ فِي الْعَفْوِ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يُخْطِئَ فِي الْعُقُوبَةِ*
*Hindarilah* hukuman *had* (zina, menuduh zina, minum khomer, mencuri, merampok, ganggu keamanan, murtad dll),
dari kaum *muslimin* semampu kalian; jika ia mempunyai *jalan keluar* maka lepaskanlah ia. Karena sesungguhnya seorang *imam* salah dalam *memaafkan* lebih baik daripada *salah* dalam menjatuhi *hukuman*. HR Tirmidzi. (zainuddin as).
Semoga kita selalu diberi petunjuk Allah
Sumber Wag Ust Zainuddin
No comments:
Post a Comment