Latest News

Perjalanan Haji Madani 2019 - 15


 

Memburu Hajar Aswad

Oleh : dr achmad budi k 

Beribadah haji merupakan dambaan setiap umat muslim dari manapun seluruh penjuru dunia. Termasuk umat islam di Indonesia yang konon jumlah terbesar dari negara muslim di dunia.

Sudah menjadi tradisi pula, setiap ada calon jamaah haji, teman dan sahabat serta handai tolan silaturrakhim baik untuk sekedar memberi semangat atau bahkan memberi pencerahan. Ada yang berbagi pengalaman ibadah haji sebelumnya sampai berbagi ilmu manasik sebagai landasan untuk melaksanakan ibadah haji nanti.

Salah satu topik yang cukup sering viral, adalah terkait dengan Hajar Aswad. Terutama tentang bagaimana bisa mencium Hajar Aswad serta berbagai trik jitu agar berhasil.

Hajar Aswad (Arab: ٱلْحَجَرُ ٱلْأَسْوَد‎, al-Ḥajaru al-Aswad) merupakan sebuah batu yang berasal dari surga, dan yang pertama kali menemukannya adalah Nabi Ismail dan yang meletakkannya adalah Nabi Ibrahim. Dahulu kala batu ini memiliki sinar yang terang dan dapat menerangi seluruh jazirah Arab. Namun semakin lama sinarnya semakin meredup dan hingga akhirnya sekarang berwarna hitam. Batu ini memiliki aroma yang unik dan ini merupakan aroma wangi alami yang dimilikinya semenjak awal keberadaannya.

Dan pada saat ini batu Hajar Aswad tersebut ditaruh di sisi luar Ka'bah sehingga mudah bagi seseorang untuk menciumnya. Adapun mencium Hajar Aswad merupakan sunah Nabi Muhammad SAW. Karena beliau selalu menciumnya setiap saat tawaf.

Mencium Hajar Aswad bukanlah hal mudah, mereka harus antri dan saling dorong, terkadang seakan malah saling 'melukai' yang lain. Namun sebagian besar jamaah haji menginginkan bisa menciumnya.

Bagi mereka yang masih muda dan kekar, InsyaAllah bisa melaksanakan. Dengan kata lain, mencium Hajar Aswad merupakan kebanggaan bagi jamaah haji masih muda dan kekar. Dan kata kuncinya adalah kekuatan, siapa yang kuat akan 'menang', dan begitu pula sebaliknya. Dengan kata lain, seakan lebih membanggakan kekuatan fisik. Dan ada pula obsesi beberapa jamaah haji yang ekstrim, kalau belum mencium Hajar Aswad seakan hajinya kurang afdol atau bahkan kurang mabrur. 


Sebagai penghibur bagi yang 'lemah', yang tidak bisa menggapai Hajar Aswad, memahami manasik dengan benar dan melaksanakan dengan tepat, merupakan bekal yang lebih baik untuk menggapai haji yang mabrur, dan lebih membanggakan ibadahnya.

Namun semua itu ada hikmahnya. Sebagai manusia, dari berbagai latar belakang serta beragam impian dan pemahaman individual jamaah, akan terbaca saat melaksanakan ibadah, walau dasarnya dari sumber yang sama. Semua jamaah haji bertujuan menyempurnakan ibadahnya. 

Semoga kita selalu sehat.

Pernah terbit 21 Agustus 2019

No comments:

Post a Comment

KBIH Masyarakat Madani Bojonegoro Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Roofoo. Powered by Blogger.