Kajian rutin 2 Sya'ban 1443H
Gugur*
*ََููุง ุชَุญุۡณَุจََّู ูฑَّูุฐَِูู ُูุชُِููุงْ ِูู ุณَุจِِูู ูฑَِّููู ุฃَู
َٰูุۡชَุۢงۚ ุจَูۡ ุฃَุญَูุۡขุกٌ ุนِูุฏَ ุฑَุจِِّูู
ۡ ُูุฑุۡฒََُููู*
Ali 'Imran: 3:169
Dan jangan sekali-kali kamu *mengira* bahwa orang-orang yang *gugur* di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu *hidup*, di sisi Tuhannya mendapat *rezeki*.
Kata orang bijak :
Bagi seorang ksatria, *gugur* dalam pertempuran lebih membahagiakan daripada *mati* dalam kenistaan sebagai *pengkhianat*.
① Kuncup itu telah *gugur*. Luruh sebelum berbunga, tetapi dia *gugur* untuk menjadi *pupuk* kehidupan bagi alam sekitarnya.
② Seandainya *manusia* melawan dan semua *gugur* apa boleh buat. Tidak mengapa. Tapi kalau *mereka* ditangkap hidup², *diikat* dengan tali, lalu dipertonton- kan dan *dihinakan* di hadapan rakyat, alangkah malunya.
③ Hendaknya tidak ada yang *menyakiti* kita. Pun kalau memang harus *disakiti*, kau dan aku tahu. Apa yang *terbaik* dilakukan. Pun kalau memang harus *gugur* daun, kau dan aku tahu *besok* lusa akan kembali rindang.
④ Bunga-bunga akan *gugur* pada saatnya, namun Allah akan tetap *menjagamu*. *Rembulan* kadang hilang kadang purnama, namun *kasih sayang-Nya* akan tetap abadi.
⑤ Seorang *manusia* yang baik adalah seorang yang tahu juga *menghormati* kawannya yang kemungkinan akan *gugur*.
⑥ Kemarin tak *berpangkal*, besok tak *berujung*, tapi kita harus tahu mesti ke mana
*Perjuangan* dilanjutkan, sampai pun harus *gugur*.
⑦ *Rasulullah ๏ทบ* bersabda :
*ุนَْู ุฃَุณْู
َุงุกَ ุจِْูุชِ ุนُู
َْูุณٍ َูุงَูุชْ َูู
َّุง ุฃُุตِูุจَ ุฌَุนَْูุฑٌ ุฑَุฌَุนَ ุฑَุณُُูู ุงَِّููู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ ุฅَِูู ุฃَِِْููู ََููุงَู ุฅَِّู ุขَู ุฌَุนَْูุฑٍ َูุฏْ ุดُุบُِููุง ุจِุดَุฃِْู ู
َِّูุชِِูู
ْ َูุงุตَْูุนُูุง َُููู
ْ ุทَุนَุงู
ًุง َูุงَู ุนَุจْุฏُ ุงَِّููู َูู
َุง ุฒَุงَูุชْ ุณَُّูุฉً ุญَุชَّู َูุงَู ุญَุฏِูุซًุง َูุชُุฑَِู*
dari Asma binti Umais ia berkata, "Tatkala Ja'far *gugur*, *Rasulullah ๏ทบ* pulang menemui keluarganya, beliau bersabda: *Keluarga* Ja'far telah disibukkan dengan *urusan* mayitnya, untuk itu buatkanlah *makanan* untuk mereka. " Abdullah berkata, "Hal ini masih menjadi *sunnah* hingga akhirnya ditinggalkan. HR Ibnu Majah. (zainuddin as).
Semoga kita selalu diberi petunjuk Allah
Sumber Wag Ust Zainuddin
No comments:
Post a Comment