Perpisahan di Halaman Masjid Nabawi
Oleh : dr achmad budi k
Jamaah haji gelombang 2 mengakhiri perjalanan ibadah haji nya di Madinah, setelah sebelumnya menyelesaikan ibadah intinya di Mekah. Di Madinah yang sebelumnya kota ini bernama Yatsib, jamaah haji melakukan ibadah rutin di Masjid Nabawi, ziyaroh ke makam Rasulullah, berdoa di Roudhoh serta ziyaroh di sekitar Madinah.
Hampir semua tempat bersejarah di sekitar Madinah bisa dikunjungi oleh jamaah haji dari seluruh penjuru dunia. Baik yang berada disekitar Masjid Nabawi maupun yang harus ditempuh dengan kendaraan, karena lokasi yang agak jauh.
Bahkan saat ini sudah tersedia pula jasa traveling yang antara lain city tour serta paket ziyaroh ke Masjid Quba'. Tentu saja paket traveling ini tidak termasuk Beaya ONH dan harus dilakukan dengan biaya mandiri. Dua macam bis Hop-on Hop-off, dengan rute perjalanan city tour keliling kota Madinah dan bis bis berwarna hijau yang khusus antar jemput ke masjid Quba'. Dan ternyata saat kami mencoba naik bis hijau dengan membeli tiket SR 5, sangat nyaman.
Tibalah saat jamaah haji harus mengakhiri ibadah haji 1440H ini. Karom berunding untuk mengadakan perpisahan. Agar perpisahan ini mempunyai kesan yang mendalam, saya usulkan di halaman masjid Nabawi sekitar pintu 18, pintu yang di depan hotel kami Thoybah. Undangan kami kirim lewat Wag yang kami kemas untuk persiapan kepulangan ke tanah air.
Pertemuan persiapan kepulangan ini kami lakukan sehari sebelumnya, setelah kegiatan dhuha jamaah Hajjah ke Roudhoh. Saya mengawali pertemuan dengan duduk sendiri. Rupanya masih banyak yang ragu untuk 'rapat akbar' disitu, walau pada akhirnya datang semua kecuali beberapa yang udzur.
Rapat Akbar ini juga dihadiri Ketua PCIM Madinah (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah). Agar suara saya efektif dan bisa didengar seluruh jamaah haji, kami memanfaatkan speaker portabel. Acara berjalan sesuai rencana. Tetapi pada saat acara hampir berakhir, Rapat Akbar ini di datangi Askar, tidak diperbolehkan menggunakan loud speaker.
Rapat Akbar ini kami akhiri dengan penuh haru, karena semua jamaah haji saling bermaafan satu sama lain dan dengan foto bersama. Tentunya dengan harapan memperkokoh tali silaturrakhim dan menjadi haji mabrur serta bisa beribadah kembali ke Haramain yang suci.
Semoga kita selalu sehat. (Abk)
Pernah terbit 10 September 2019.
No comments:
Post a Comment