Latest News

Haji Gelombang Satu

 

Masjid Nabawi

Manasik Kesehatan Haji 11


Oleh : dr achmad budi karyono


Beberapa hari yang lalu KeMenAg Jawa Timur sudah melakukan qur’ah terkait pemberangkatan jamaah haji seluruh Kabupaten di Jawa Timur tertanggal 24 Maret 2024, dan insyaAllah Kabupaten Bojonegoro diberangkatkan pada gelombang satu. Dengan ketentuan seperti itu, maka mulai dari sekarang harus lebih menyiapkan fisik yang lebih prima, terkait masuk dalam jamaah gelombang satu di sepuluh kloter awal.


Kesiapan fisik calon jamaah gelombang satu tetap harus prima walau bisa agak santai, karena jamaah haji akan menuju ke Madinah terlebih dahulu untuk melakukan ibadah di masjid Nabawi serta ziaroh ke beberapa tempat di sekitar Madinah.

  1. Sejak belum berangkat para jamaah sibuk menyiapkan diri dan melayani tamu siang malam yang terkadang kurang bisa istirahat
  2. Saat keberangkatan, seharian para jamaah mengikuti berbagai kegiatan, mulai persiapan pemberangkatan dirumah, diperjalanan, di KBIH, di Kabupaten. Kemudian menuju asrama haji, penjelasan di asrama haji yang cukup memakan waktu, seusai itu baru bisa ‘istirahat’, walau selama di asrama haji suasana kurang memungkinkan untuk istirahat
  3. Sekitar 20 jam sejak kedatangan para jamaah sudah harus siap untuk keberangkatan ke bandara, dan langsung berangkat terbang sekitar 10 jam
  4. Sesampai di bandara Prince Mohammad Madinah mengikuti pemeriksaan imigrasi, InsyaAllah bisa cepat karena sudah melakukan biometrik, mencari koper bagasi dan menunggu bis
  5. Mengendarai bis langsung menuju hotel di sekitaran masjid Nabawi dan menurunkan barang bawaan yang diawali pembagian kamar oleh PPIH serta bisa santai sejenak tergantung situasi waktu solat, untuk segera beribadah ke masjid Nabawi.
  6. Melakukan ibadah di masjid Nabawi sebaiknya tidak memforsir diri, karena dikhawatirkan bisa mengganggu stamina saat para jamaah beradaptasi dengan udara baru di tempat yang berbeda dari negara asal. Harus selalu mengutamakan inti dari ibadah haji untuk wuquf.


Kegiatan di Madinah merupakan ibadah rutin ke masjid Nabawi sekaligus ziaroh ke makam Rasulullah SAW serta ke Roudhoh. Selain itu para jamaah akan diajak ziaroh ke sekitar Madinah, terutama ke tempat bersejarah. Yang sebaiknya dikunjungi adalah masjid Quba’, yang merupakan masjid pertama yang didirikan Rasulullah SAW pada tahun 1 H atau tahun 622 M. Melakukan solat sunat di masjid Quba’ mempunyai nilai pahala yang setara melakukan Umroh. Oleh karena itu masjid ini harus lebih di prioritaskan dari pada ke tempat ziaroh lain.


Bukit Uhud, sebagai prioritas selanjutnya, karena disekitar bukit inilah Nabi dan para sahabat mempertaruhkan darahnya untuk mempertahankan islam. Di Uhud juga terdapat pemakaman para syuhada yang gugur ketika perang Uhud. Setelah kedua tempat itu dikunjungi, baru ke tujuan ziaroh lain, bisa ke masjid Qiblatain, masjid Khondaq, masjid Abu Bakar, masjid Umar, masjid Usman, masjid Ali dan beberapa masjid sahabat Nabi yang terletak disekitar masjid Nabawi. Bisa juga ke percetakan Al Qur’an, ke Jabal Magnet dan ke pasar kurma, dan di sebelah timur masjid Nabawi terdapat makan Baqi’ yang cukup ramai jamaah haji berziaroh.


Waktu luang bisa digunakan untuk melengkapi belanja oleh oleh, mulai dari makanan sampai perhiasan emas Madinah yang terkenal berkualitas dan cukup menggoda hati. Namun harus selalu menjaga kesehatan, karena walau masih termasuk musim panas, namun udara dan angin cukup dingin dan kering sehingga pemakaian masker masih perlu dipertimbangkan. Para jamaah haji jangan sampai untuk tetap memperhatikan kondisi kesehatannya. Dengan cara makan teratur dan tidak memforsir diri.


Setelah sekitar 8-9 hari, jamaah haji harus segera bergerak ke Mekah untuk menunaikan Umroh yang merupakan rukun haji. Saat menuju Mekah para jamaah sudah mandi besar dan memakai pakaian ihrom. Sekitar 12 km dari Madinah para jamaah haji akan mengambil miqot haji di masjid Bir Ali atau Abyar Ali. Setelah itu langsung menuju Mekah yang untuk musim haji ini letak pondokan relatif masih tergolong jauh dari Masjidil Haram.


Saat tiba di Mekah suasana sudah mulai penuh jamaah dari berbagai negara yang sering membuat jamaah merasa ‘bingung’, ditambah lagi sebagian besar para jamaah masih belum mengenali lokasi hotel, suasana Masjidil Haram, arah keduanya, jarak keduanya serta bagaimana cara mencapainya.


Semoga sebelum keberangkatan nanti sudah ada informasi mengenai lokasi hotel, dan dengan menggunakan peta di smartphone para jamaah sudah mempunyai gambaran tentang lokasi yang diperlukan. Dan memang peran teknologi juga menjadi sangat penting dalam menunjang ibadah haji ini. Pelajarilah mulai saat ini walau yang utama adalah mempelajari manasik haji, agar lebih memperlancar ibadah haji.

Ber Sam bung . . . 12


Semoga kita selalu sehat. (Abk)

No comments:

Post a Comment

KBIH Masyarakat Madani Bojonegoro Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Roofoo. Powered by Blogger.