Kajian wag harian 17 Romadhon 1445H
*Mundur 2* (27-03-'24)
*وَلَقَدۡ كَانُواْ عَٰهَدُواْ ٱللَّهَ مِن قَبۡلُ لَا يُوَلُّونَ ٱلۡأَدۡبَٰرَۚ وَكَانَ عَهۡدُ ٱللَّهِ مَسۡـُٔولٗا*
Al-Ahzab: 33:15
Dan sungguh, mereka (orang² *munafik*) sebelum itu telah *berjanji* kepada Allah, tidak akan berbalik ke belakang (*mundur*). Dan perjanjian dengan *Allah* akan diminta pertanggungjawabannya.
Kata orang bijak :
*Kebahagiaan* adalah pilihan yang kau *buat* setiap hari. Janganlah *mundur* dalam mengejar kebahagiaanmu.
① *Refleksi* dari nilai dan prinsipmu adalah memberikan *yang terbaik*; jangan *mundur* dan kendur dalam hal ini.
② Jangan *mundur* dalam berusaha, karena setiap *usaha* membawa kita lebih dekat pada *pencapaian*.
③ Memperjuangkan *keadilan*, adalah panggilan yang *mulia*; karena itu jangan sekali-kali *mundur* dalam membelanya.
④ *Bersyukur* itu membuka pintu *keberkahan* dalam hidup. *Kemunduran* dalam melakukannya berdampak *penyesalan*.
⑤ *Memelihara* hubungan yang baik memerlukan *perawatan* yang terus- menerus. Jangan maju *mundur*.
⑥ *Percaya* pada dirimu sendiri dengan penuh *keyakinan* dan tak pernah *mundur* adalah kunci kesuksesanmu.
⑦ *Rasulullah ﷺ* bersabda :
*عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ اللَّهُمَّ مَتِّعْنِي بِزَوْجِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِأَبِي أَبِي سُفْيَانَ وَبِأَخِي مُعَاوِيَةَ فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّكِ سَأَلْتِ اللَّهَ لِآجَالٍ مَضْرُوبَةٍ وَآثَارٍ مَوْطُوءَةٍ وَأَرْزَاقٍ مَقْسُومَةٍ لَا يُعَجِّلُ شَيْئًا مِنْهَا قَبْلَ حِلِّهِ وَلَا يُؤَخِّرُ مِنْهَا شَيْئًا بَعْدَ حِلِّهِ وَلَوْ سَأَلْتِ اللَّهَ أَنْ يُعَافِيَكِ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ لَكَانَ خَيْرًا لَكِ*
dari 'Abdullah bin Mas'ud dia berkata; *Ummu Habibah* pernah berdoa sebagai berikut; *Ya Allah*, berikanlah aku kenikmatan (*panjangkanlah* usiaku) bersama suamiku *Rasulullah ﷺ* , ayahku *Abu Sufyan*, dan saudaraku *Muawiyah*.' Mendengar doa itu, *Rasulullah ﷺ* berkata kepada istrinya, Ummu Habibah: *Sesungguhnya* kamu memohon kepada *Allah* Subhanahu wa Ta'ala: ajal, kematian, dan rezeki yang telah *ditentukan*, yang Allah tidak akan mengajukan ataupun *memundurkan* sebelum waktunya. Apabila kamu *memohon* kepada Allah Suhhanahu wa Ta'ala agar *Dia* menyelamatkanmu dari siksa *neraka* dan siksa *kubur*, maka hal itu lebih baik bagimu. HR Muslim. (zainuddin as).
Semoga kita selalu diberi petunjuk Allah
Sumber wag Ustad H Zainuddin
No comments:
Post a Comment