Kajian wag harian 14 Robi'ul Akhir 1446H
*DI UJI 2*. (17-10-'24)
*أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتۡرَكُوٓاْ أَن يَقُولُوٓاْ ءَامَنَّا وَهُمۡ لَا يُفۡتَنُونَ*
Al-Ankabut: 29:2
Apakah manusia *mengira* bahwa mereka akan *dibiarkan* hanya dengan mengatakan, “Kami telah *beriman*, dan mereka tidak *diuji?*
Kata orang bijak :
Ketulusan hati *diuji* bukan ketika segalanya *mudah*, tetapi ketika *musibah* datang bertubi-tubi.
(*Sincerity of the heart is tested not when everything is easy, but when calamities strike one after another*.
*تُخْتَبَرُ صِدْقُ الْقَلْبِ لَا عِنْدَمَا يَكُونُ كُلُّ شَيْءٍ سَهْلًا، وَلَكِنْ عِنْدَمَا تَتَوَالَى الْمَصَائِبُ وَاحِدَةً تِلْوَ الْأُخْرَى*)
① *Diuji* dalam hidup bukan berarti kita *gagal*, tetapi kita sedang *dipersiapkan* untuk hal yang lebih besar.
② Keteguhan jiwa *diuji* di tengah *badai*, bukan saat *angin* tenang.
③ Seseorang *diuji* untuk mengingatkan bahwa *hidup* ini tidak selalu tentang *kemenangan*, tetapi tentang bertahan dan belajar.
④ Cinta sejati *diuji* oleh *waktu, jarak*, dan cobaan yang *datang* silih berganti.
⑤ Karakter seseorang akan *diuji* ketika dia harus *memilih* antara kebenaran dan *kesenangan* sesaat.
⑥ Ketika *diuji* oleh kesulitan, kita sebenarnya sedang diberi *kesempatan* untuk menjadi lebih *bijaksana*.
⑦ *Rasulullah ﷺ* bersabda :
*مَنْ يَلِي مِنْ هَذِهِ الْبَنَاتِ شَيْئًا فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنْ النَّارِ*
Barangsiapa yang *diuji* sesuatu karena anak-anak *perempuannya* lalu ia berlaku *baik* terhadap mereka maka mereka akan *melindunginya* dari api neraka. HR Bukhari. (zainuddin as).
Semoga kita selalu diberi petunjuk Allah
Sumber wag ust H Zainuddin
No comments:
Post a Comment