Kajian wag harian 1 Syawal 1446H
*MEMAAFKAN 1* (31-03-'25)
*ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَـٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ*
Ali Imran 3:134
(Orang yang bertaqwa yaitu) orang² yang *menafkahkan* (hartanya), baik di waktu *lapang* maupun *sempit*, dan orang² yang menahan amarahnya dan *memaafkan* (kesalahan) orang. Allah *menyukai* orang² yang berbuat kebajikan.
Kata orang bijak :
Di hari *Idul Fitri*, mari kita jadikan *memaafkan* sebagai tradisi yang *menguatkan* tali persaudaraan.
(*On Eid al-Fitr, let's make forgiveness a tradition that strengthens the bonds of brotherhood*
*فِي يَوْمِ عِيْدِ الْفِطْرِ، لِنَجْعَلِ التَّسَامُحَ تَقْلِيْدًا يُعَزِّزُ رَوَابِطَ الْأُخُوَّةِ*).
*SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1446 H*.
*مٍنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ* # *تَقَبَّلَ اللّٰهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ*
① *Idul Fitri* adalah momentum suci, hari *memaafkan* adalah langkah awal menuju *hati* yang bersih.
② *Idul Fitri* mengajarkan, *kebesaran* jiwa terlihat saat mampu *memaafkan* kesalahan orang lain.
③ *Memaafkan* di hari Idul Fitri, bukan berarti *melupakan*, tapi melepaskan *beban* di hati.
④ Idul Fitri adalah *kemenangan*, dan kemenangan *sejati* adalah saat kita mampu *memaafkan*.
⑤ Di hari yang *fitri* ini, mari kita buka *lembaran* baru dengan saling *memaafkan* dan melupakan kesalahan.
⑥ *Idul Fitri* menjadi sempurna, saat *hati* kita ikhlas *memaafkan* dan dimaafkan.
⑦ *Rasulullah ﷺ* bersabda :
*عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ لِي قَرَابَةً أَصِلُهُمْ وَيَقْطَعُونِي، وَأُحْسِنُ إِلَيْهِمْ وَيُسِيئُونَ إِلَيَّ، وَأَحْلُمُ عَنْهُمْ وَيَجْهَلُونَ عَلَيَّ، فَقَالَ: "لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمْ الْمَلَّ، وَلَا يَزَالُ مَعَكَ مِنْ اللَّهِ ظَهِيرٌ عَلَيْهِمْ مَا دُمْتَ عَلَى ذَلِكَ*
Dari Abu Hurairah RA, bahwa seorang laki² berkata, *Ya Rasulullah*, aku punya kerabat yang aku *sambung* silaturahim dengan mereka, tetapi mereka *memutuskannya*, aku berbuat *baik* kepada mereka, tetapi mereka berbuat *buruk* kepadaku, aku *bersabar* terhadap mereka, tetapi mereka berbuat *bodoh* kepadaku." Maka beliau bersabda, "Jika engkau *benar* seperti yang engkau katakan (*memaafkan*), maka se-akan² engkau *menyuapi* mereka dengan abu panas, dan senantiasa engkau akan mendapat *pertolongan* dari Allah selama engkau tetap *berbuat* demikian. HR. Muslim. (zainuddin as).
Semoga kita selalu diberi petunjuk Alloh
Sumber wag ustadz H Zainuddin

No comments:
Post a Comment