Latest News

Liputan Haji Madani Bjn 2017 17

 


Oleh : Hj Khusnatul Mawaddah

“( Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barang siapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah berkata jorok, berbuat maksiat dan bertengkar dalam melakukan ibadah haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa. Dan bertaqwalah kepadaKu wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!

“Bukanlah suatu dosa bagimu mencari karunia dari Tuhanmu. Maka apabila kamu bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy’aril Haram. Dan berzikirlah kepada-Nya sebagaimana Dia telah memberi petunjuk kepadamu, sekalipun sebelumnya kamu benar-benar termasuk orang yang tidak tahu.

Kemudian bertolaklah kamu dari tempat orang banyak bertolak (Arafah) dan mohonlah ampunan kepada Allah. Sungguh Allah Maha pengampun Maha Penyayang.

“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka berzikirlah kepada Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut nenek moyang kamu, bahkan berzikirlah lebih dari itu. Maka diantara manusia ada yang berdo’a, “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia, dan diakhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun.

“Dan di antara mereka ada yang berdo’a,”Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.

Mereka itulah yang memperoleh bagian dari apa yang telah mereka kerjakan, dan Allah Maha cepat perhitungan-Nya.

Dan berzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya. Barang siapa mempercepat ( meninggalkan Mina) setelah dua hari, maka tidak ada dosa baginya. Dan barang siapa mengakhirkan tidak ada dosa pula baginya, yakni bagi orang yang bertaqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa kamu akan dikumpulkan-Nya.(Q.s Al-Baqarah Ayat 197-203)

Beberapa hari lagi jamaah haji dari KBIH Masyarakat Madani bertolak ke Mina tepatnya tanggal 29 Agustus hari Selasa  malam dan Rabu,30 Agustus 2017. Agenda setelah sampai di Mina adalah mengatur tempat untuk mabit ( bermalam ), aktivitas ibadah sholat fardhu berjamaah pada waktunya dengan mengqosor tanpa menjama’, berdo’a berdzikir memohon dimudahkan oleh Allah dalam pelaksanaan haji. Baru setelah matahari terbit menuju Arofah dengan memperbanyak bacaan Talbiyah.

Kemudian tanggal 31 Agustus 2016 sudah sampai Arofah sekitar pagi hari dan mengatur tempat untuk sholat berjamaah dan Wuquf, setelah masuk waktu dhuhur, mendengarkan Khutbah wuquf, adzan-iqomah lalu sholat ashar qosor.

Aturan mengerjakan wuquf, dengan menghadap kiblat, berdo’a dengan menengadahkan kedua tangan, boleh membaca Al Qur’an (suara lirih), dzikir (tahlil, takbir, tahmid, tasbih) bertobat mohon pengampunan kepada Allah SwT.

Wuquf dilaksanakan sampai matahari terbenam, berkemas dan bersiap-siap meninggalkan Arofah. Dan setelah benar-benar tenggelam, berangkat dengan naik bus ke Muzdalifah.

Sesampai di Muzdhalifah sholat berjamaah Maghrib dan isya’ dijama’ dan diqoshor, dzikir, istighfar dan berdo’a.  Selesai sholat beristirahat tidur sampai terbit fajar. Pakaian ihrom tetap melekat dan tidak boleh menutup kepala bagi yang laki-laki. Bangun sholat subuh, berjamaah dilanjutkan wukuf dan berdo’a sepuas-puasnya dan memungut kerikil sebesar ibu jari untuk melempar jumrah Aqobah sebanyak 7 kerikil.

Setelah itu segera meninggalkan Masyaril Haram atau Muzdalifah dengan bus sholawat menuju Mina.

Setibanya di tenda Mina, segera mempersiapkan diri melempar ‘Jumroh Aqobah’. Pada waktu dhuha jamaah melempar jumroh aqobah 7 kali, setiap 1 butir disertai bacaan takbir. Selesai lontaran terakhir tidak berhenti membaca do’a. Disini bacaan talbiyah diakhiri dengan Takbir. Setelah itu baru bertahallul awal.

Semoga kita selalu sehat.


Pernah terbit 22 Agustus 2017

No comments:

Post a Comment

KBIH Masyarakat Madani Bojonegoro Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Roofoo. Powered by Blogger.