Latest News

Catatan Umroh Sya’ban 3


‘Berlomba’ Ibadah di Masjidil Haram

Oleh : drabudik

Setelah semalaman menunaikan umroh, para jemaah melakukan ibadah rutin di masjidil Haram dengan penuh semangat dan memaksimalkan ibadah dengan khusu’. Dan ada yang bisa melakukan thowaf sunah dua kali, tentu saja di sela sholat wajib di masjid yang nilai ibadahnya 100.000 kali. Begitu juga menyempatkan diri bisa berdoa di Multazam, sholat di dalam Hijir Ismail ataupun menggapai dan mencium Hajar Aswad.


Pada hari itu tidak ada acara kelompok, para jemaah ‘berlomba’ untuk ibadah sendiri atau dengan pasangan atau teman sekamarnya. Setiap jemaah belum tentu melaksanakan kegiatan yang sama dengan yang lain. Semua kegiatan di fokuskan dan dimaksimalkan untuk beribadah di masjidil Haram. Di sela sholat wajib ada yang ‘berburu’ di tempat yang mustajabah, ada yang ‘asyik’ membaca Al Qur’an serta tidak sedikit pula yang melakukan thowaf sunah.


Suasana jemaah umroh saat sholat wajib sangat banyak seperti layaknya musim haji, terutama waktu sholat maghrib dan isya’. Namun bukannya saat dhuhur dan ashar sedikit, dalam masjid lantai 1 dan 2 penuh jemaah, hanya yang membedakan adalah di area mathof yang terisi setengahnya dikarenakan memang panas dari sengatan matahari. Begitu juga jemaah thowaf pada sekitar dhuhur dan ashar agak berkurang dibanding jam selain itu. Para jemaah umroh bisa thowaf sunah dengan tenang dan khusu’ tanpa berdesakan, sehingga bisa ‘menikmati’ thowaf walau cukup penuh jemaah.


Di lantai 1 dan 2 masjidil Haram memang penuh, begitu juga di lantai ‘bawah tanah’ juga cukup penuh dipadati jemaah umroh karena memang terasa lebih dingin. Apalagi di area masjid bila masuk lewat pintu 79 atau Bab King Fahd merupakan ruang yang cukup luas dan semua ber AC serta sangat nyaman. Ruang ini ditandai oleh 3 kubah berjajar diatasnya yang selalu dialasi dengan karpet motif warna merah khas masjidil Haram serta tersedia air zam zam dan Al Qur’an di setiap 10 meteran. Semua itu membuat setiap jemaah betah berlama lama disitu untuk melakukan ibadah yang khusu’.


Dengan kenyamanan masjidil Haram seperti itu seakan para jemaah enggan untuk meninggalkan masjid untuk beribadah, walau hotel yang mereka tempati dekat dan ‘nyaman’. Para jemaah hanya ’pulang’ sebentar ke hotel saat mereka makan saja dan lebih menghabiskan waktunya d masjidil Haram. Lebih mengoptimalkan waktu yang hanya beberapa hari untuk beribadah yang khusu’. 


Semoga kita selalu sehat. (Abk)


Pernah terbit 10 Juni 2017

No comments:

Post a Comment

KBIH Masyarakat Madani Bojonegoro Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Roofoo. Powered by Blogger.