Latest News

Diri Sendiri, 'Musuh' Terberat

 


Kajian rutin 24 Jumadil Ula 1443H

*وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يُعۡجِبُكَ قَوۡلُهُۥ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَيُشۡهِدُ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا فِي قَلۡبِهِۦ وَهُوَ أَلَدُّ ٱلۡخِصَامِ*
Al-Baqarah, 2:204
Dan di antara *manusia* ada pembicaraannya tentang *kehidupan* dunia mengagumkan engkau ( *Muhammad*), dan dia bersaksi kepada *Allah* mengenai isi *hatinya*, padahal dia adalah *penentang* yang paling keras.

Kata orang bijak :
*Busur* dan anak *panah* itu adalah perpanjangan *jiwa* dan *raga* kalian. Bila pikiran kalian *tenang, fokus*, maka anak panah akan melesat *lurus* ke depan. Musuh dan *penentang* terbesar seorang pemanah adalah *dirinya* sendiri.

① Bertempur dan *menaklukkan* musuh dalam peperangan bukanlah *kehebatan* paling tinggi, kehebatan *tertinggi* terjadi ketika Anda mampu menghentikan *musuh dan penentang* tanpa perlawanan.

② Anda tidak boleh terlalu sering *bertarung* hanya dengan *satu* penentang agama. Karena Anda *mengajarkan* semua *seni bertarung* Anda kepadanya.

③ Jika tidak ada *penentang*, tidak akan ada *perjuangan*, jika tidak ada perjuangan, tidak ada *kemenangan*, jika tidak ada kemenangan, tidak ada *mahkota*.

④ Para *pejuang* yang baik akan menempatkan *diri* mereka di luar kemungkinan *kekalahan*, dan menunggu kesempatan untuk mengalahkan *penentang*.

⑤ *Rasulullah ﷺ* bersabda :
*أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ قَبْلِي نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ وَجُعِلَتْ لِي الْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا فَأَيُّمَا رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي أَدْرَكَتْهُ الصَّلَاةُ فَلْيُصَلِّ وَأُحِلَّتْ لِي الْمَغَانِمُ وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ قَبْلِي وَأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً*
Aku diberikan *5 perkara* yang tidak diberikan kepada orang *sebelumku*; aku *ditolong* melawan musuhku dengan *ketakutan* mereka sejauh satu bulan perjalanan, *dijadikan* bumi untukku sebagai tempat *sujud* dan suci. Maka dimana saja salah seorang dari *umatku* mendapati waktu shalat hendaklah ia *shalat*, *dihalalkan* untukku harta *rampasan* perang yang tidak pernah *dihalalkan* untuk orang sebelumku, aku *diberikan* (hak) *syafa'at*, dan para *Nabi* sebelumku diutus *khusus* untuk kaumnya sedangkan aku *diutus* untuk *seluruh* manusia.HR Bukhari

Semoga kita selalu diberi petunjuk Allah

Sumber Wag Ust Zainuddin

No comments:

Post a Comment

KBIH Masyarakat Madani Bojonegoro Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Roofoo. Powered by Blogger.