Kepintaran adalah Sebuah Kekayaan

 

Kajian rutin 21 Jumadil Ula 1443H

*يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن جَآءَكُمۡ فَاسِقُۢ بِنَبَإٖ فَتَبَيَّنُوٓاْ أَن تُصِيبُواْ قَوۡمَۢا بِجَهَٰلَةٖ فَتُصۡبِحُواْ عَلَىٰ مَا فَعَلۡتُمۡ نَٰدِمِينَ*

Al-Hujurat, 49:6

Wahai orang² yang *beriman!* Jika seseorang yang *fasik* datang membawa suatu *berita*, maka *telitilah* kebenarannya, agar kamu tidak *mencelakakan* suatu kaum karena *kebodohan* (kecerobohan), yang akhirnya kamu *menyesali* perbuatanmu itu.

Kata orang bijak :

Saat kamu *berani*, kamu harus sadar *resiko*, *teliti* bikin rencana, dan tetap *percaya* diri melakukan hal yang awalnya kamu *takuti* itu, sambil siap menerima *konsekuensi* tindakanmu.

① Jangan *percaya* apa yang *dikatakan* kepadamu sampai kamu *mengkaji* dengan kebijaksanaanmu sendiri secara *cermat* dan *teliti* apa yang dikatakan.

② *Orang* yang *teliti* cenderung melihat *tugas* mereka dalam hal yang paling *menyakitkan*.

③ *Kesakitan* membuat Anda *berpikir*. Pikiran *membuat* Anda *bijaksana*. Kebijaksanaan membuat kita bisa *bertahan* dalam *hidup*.

④ Kita tidak bisa menjadi *bijaksana* dengan kebijaksanaan *orang* lain, tapi kita bisa *berpengetahuan* dengan *pengetahuan* orang lain.

⑤ *Kepintaran* adalah sebuah *kekayaan*. Namun, ia memerlukan kekuatan *penyeimbang* yang bernama *kebijaksanaan*.

⑥ *Rasulullah ﷺ* bersabda :

*إِنَّهَا سَتَكُونُ بَعْدِي أَثَرَةٌ وَأُمُورٌ تُنْكِرُونَهَا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ تَأْمُرُ مَنْ أَدْرَكَ مِنَّا ذَلِكَ قَالَ تُؤَدُّونَ الْحَقَّ الَّذِي عَلَيْكُمْ وَتَسْأَلُونَ اللَّهَ الَّذِي لَكُمْ*

Sungguh, *sepeninggalku* akan ada *penguasa²* negara yang mementingkan *diri* sendiri dan *membuat* kebijaksanaan² yang tidak kalian *sukai*. Para sahabat *bertanya*, "Wahai Rasulullah, lantas apa yang anda *perintahkan* kepada kami ketika *mengalami* peristiwa tersebut?" beliau menjawab: *Tunaikanlah* kewajiban kalian dan *mintalah* hak kalian kepada *Allah*. HR Muslim.

Semoga kita selalu diberi petunjuk Allah

Sumber Wag Ust Zainuddin