Kajian rutin 21 Jumadil Akhir 1443H
*وَٱذۡكُر رَّبَّكَ فِي نَفۡسِكَ تَضَرُّعٗا وَخِيفَةٗ وَدُونَ ٱلۡجَهۡرِ مِنَ ٱلۡقَوۡلِ بِٱلۡغُدُوِّ وَٱلۡأٓصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلۡغَٰفِلِينَ*
Al-A'raf: 7:205
Dan ingatlah Tuhanmu dalam *hatimu* dengan rendah *hati* dan rasa *takut*, dan dengan tidak mengeraskan *suara*, pada waktu pagi dan petang, dan *janganlah* kamu termasuk orang² yang lengah.
Kata orang bijak :
Imam Asy-Syaukani rahimahullah *menyatakan* mengenai kalimat *ghafilin (ٱلۡغَٰفِلِينَ)* yaitu janganlah menjadi orang yang *lalai* dari dzikir. Dalam ayat ini juga ada perintah untuk *berdzikir* dengan suara *lirih* karena berdzikir dengan lirih lebih mendekati *ikhlas*. (Fath Al- Qadir, 2:403).
① Dzikir dengan *Lirih* menunjukkan *keimanan* yang benar, karena yang memanjatkan dzikir tersebut *mengimani* kalau *Allah* itu *mendengar* dzikir yang lirih.
② Ini lebih menunjukkan *adab* dan *pengagungan*. Hal ini dimisalkan seperti *rakyat*, ia tidak mungkin *mengeraskan* suaranya di hadapan *raja*. Siapa saja yang *berbicara* di hadapan raja dengan suara *keras*, tentu akan dibenci.
③ Sedangkan Allah *lebih sempurna* dari raja. Allah dapat mendengar *doa yang lirih*. Sudah sepantasnya dalam doa tersebut dengan *beradab* di hadapan-Nya yaitu dengan suara yang *lemah lembut* (lirih).
④ *Dzikir* dengan Lirih lebih menunjukkan *khusyu’*. Lebih menandakan *ikhlas*.
⑤ Lebih mudah menghimpun *hati* untuk merendahkan *diri*, sedangkan dengan *suara* keras lebih cenderung tidak *menyatukan* hati.
⑥ *Dzikir* yang lemah lembut menunjukkan *kedekatan* dengan Allah. Itulah pujian Allah pada *Zakariya* ketika berdoa, *إِذْ نَادَى رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا*
“Tatkala Zakariya *berdoa* kepada Tuhannya dengan suara yang *lembut“*.QS. Maryam: 19:3.
⑦ *Rasulullah ﷺ* bersabda :
*أَيُّهَا النَّاسُ اِرْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ ؛ فَإِنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا وَإِنَّمَا تَدْعُونَ سَمِيعًا قَرِيبًا إنَّ الَّذِي تَدْعُونَهُ أَقْرَبُ إلَى أَحَدِكُمْ مِنْ عُنُقِ رَاحِلَتِهِ*
“Wahai sekalian manusia, *lirihkanlah* suara kalian. Kalian tidaklah *berdo’a* pada sesuatu yang *tuli lagi ghoib* (tidak ada). Yang kalian seru (yaitu Allah), *Maha* Mendengar lagi *Maha* Dekat. Sesungguhnya *Dzat* yang kalian berdo'a kepada-Nya adalah *lebih dekat* daripada dekatnya *seorang* dari kalian terhadap *leher* hewan tunggangannya.HR. Ahmad
Semoga kita selalu diberi petunjuk Allah
Sumber Wag Ust Zainuddin
No comments:
Post a Comment