*Orang tua*
*وَٱخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحۡمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرٗا*
Al-Isra': 17:24
Dan rendahkanlah dirimu terhadap *keduanya* dengan penuh kasih sayang dan *ucapkanlah*, “Wahai Tuhanku! *Sayangilah* keduanya sebagaimana *mereka* berdua telah *mendidik* aku pada waktu kecil.
Kata orang bijak :
Makin kita (orang tua) *melindungi* anak dari rasa kecewa, *kekecewaan* berikutnya di masa depan akan *lebih berat* baginya.
① *Anak-anak* kita sepertinya tidak memperhatikan *kita*, mengalihkan *pandangan* dan jarang berterima kasih, tapi apa yang kita *lakukan* untuk mereka tidak pernah *sia-sia*.
② *Hati* seorang ibu adalah *ruang* kelas tempat *anaknya* belajar.
③ *Anak²* tidak selalu baik dalam *mendengarkan* orang yang lebih *tua*. Namun, anak² tidak pernah *gagal* dalam *meniru* orang yang lebih tua.
④ *Pelajaran* paling penting dalam jengkal waktu *kehidu- pan anak* adalah jangan pernah *sakiti dan lukai* siapapun.
⑤ *Anak-anakmu* lebih butuh *kehadiranmu* daripada hadiahmu. *Kehidupan, cinta*, dan *canda tawa*, sebuah hadiah tak *ternilai* bagi anak-anak kita.
⑥Tuhan menitipkan *kebahagiaan* dalam kehadiran seorang *anak*. Bersyukurlah dan *rawatlah* sebaik mungkin.
⑦ *Rasulullah ﷺ* bersabda :
*إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَكَّلَ بِالرَّحِمِ مَلَكًا يَقُولُ يَا رَبِّ نُطْفَةٌ يَا رَبِّ عَلَقَةٌ يَا رَبِّ مُضْغَةٌ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَقْضِيَ خَلْقَهُ قَالَ أَذَكَرٌ أَمْ أُنْثَى شَقِيٌّ أَمْ سَعِيدٌ فَمَا الرِّزْقُ وَالْأَجَلُ فَيُكْتَبُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ*
Sesungguhnya Allah Ta'ala menugaskan satu *Malaikat* dalam *rahim* seseorang. Malaikat itu berkata, 'Ya Rabb, (sekarang baru) *sperma*. Ya Rabb, segumpal *darah*!, Ya Rabb, segumpal *daging*! ' Maka apabila *Allah* berkehendak menetapkan *ciptaan- Nya*, Malaikat itu bertanya, 'Apakah *laki²* atau *wanita*, *celaka* atau *bahagia*, bagaimana dengan *rizki* dan *ajalnya?* ' Maka ditetapkanlah ketentuan *takdirnya* selagi berada dalam *perut* ibunya. HR Bukhari. (zainuddin as).
Semoga kita selalu diberi petunjuk Allah
Sumber Wag Ust H Zainuddin
No comments:
Post a Comment