Kajian rutin 19 Dzulhijjah 1443H
*Kaca cermin*
*قِیلَ لَهَا ٱدۡخُلِی ٱلصَّرۡحَۖ فَلَمَّا رَأَتۡهُ حَسِبَتۡهُ لُجَّةࣰ وَكَشَفَتۡ عَن سَاقَیۡهَاۚ قَالَ إِنَّهُۥ صَرۡحࣱ مُّمَرَّدࣱ مِّن قَوَارِیرَۗ*
An Naml, 27:44
Dikatakan kepadanya ( *Balqis*), Masuklah ke dalam *istana*. Maka ketika dia (Balqis) *melihat* (lantai istana) itu, dikiranya *kolam air* yang besar, dan *disingkapkannya* (penutup) kedua *betisnya*. Dia ( *Sulaiman*) berkata, Sesungguhnya ini hanyalah *lantai* istana yang dilapisi *kaca*.
Kata orang bijak :
*Cermin* yang selalu memantulkan *kejujuran* pun tidak bisa *memantulkan* dirimu yang sebenarnya.
① *Diam*, jauh lebih elegan daripada sibuk *menghakimi* dan mengumbar *kesalahan* orang lain, kemudian lupa *bercermin*.
② Kamu terlalu *sibuk* mencari yang *sempurna*, sampai lupa *bercermin*.
③ *Bercerminlah* dahulu sebelum kamu membuat *cermin* orang lain.
④ *Kamu* adalah apa yang kamu *lihat* sekarang di *cermin*.
⑤ *Cermin* tidak bisa di pakai untuk bercermin *wajah* orang lain selain *diri kita* sendiri. Maka, *nilailah* diri kita sendiri sebelum menilai *orang* lain.
⑥ Apa yang kau *ucapkan* akan menjadi *tindakan* dan tindakanmu akan menjadi *kebiasaan*; *cermin* kehidupan.
⑦ *Rasulullah ﷺ* bersabda :
*الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ الْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنُ أَخُو الْمُؤْمِنِ يَكُفُّ عَلَيْهِ ضَيْعَتَهُ وَيَحُوطُهُ مِنْ وَرَائِهِ*
*Seorang* mukmin itu *cermin* bagi *mukmin* lainnya, dan seorang mukmin itu *saudara* bagi mukmin *lainnya*; ia mem -bantunya saat *kehilangan* (ikut menanggung kesulitannya) serta *menjaganya* (membelanya) dari belakang. HR Abu Dawud. (zainuddin as).
Semoga kita selalu diberi petunjuk Allah
Sumber Wag Ust H Zainuddin

No comments:
Post a Comment