Kajian rutin 12 Muharram 1444H
*Masalah, urusan*
*وَلِلَّهِ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِۚ وَإِلَى ٱللَّهِ تُرۡجَعُ ٱلۡأُمُورُ*
Ali 'Imran: 3:109
Dan milik *Allah-lah* apa yang ada di *langit* dan apa yang ada di *bumi*, dan hanya kepada Allah segala *urusan* dikembalikan.
Kata orang bijak :
*Cendekiawan* sangat menyukai teman² yang memiliki *pikiran* terbuka, karena mereka akan *melayaninya* untuk melihat segala *masalah* dari berbagai *sudut* pandang.
① *Masalah* hidup seperti *ombak* tepi pantai, ia akan *datang* tapi pada saatnya ia akan *pergi*.
② Ketika kita *memilih* hidup dengan *topeng*, dan orang² menyukainya, maka sesungguhnya itu *masalah* kita. Tapi ketika kita tampil *apa adanya*, dan orang² ternyata *tidak suka*, bahkan membenci, maka itu *masalah* mereka.
③ Tidak *masalah* sering dihina, dicaci. Banyak *orang mulia* lahir dari seluruh penghinaan dan *cacian*.
④ Ketika *Einstein* di tanya *masalah* apa yang akan diajukan kepada *Tuhan* bila dia dapat *mengajukannya?* Dia menjawab: Bagaimana awal mula *jagad raya ini?* Karena segalanya sesudah itu, hanya *masalah* matematika.
⑤ Tapi setelah itu dia *berubah*, lalu bilang, *bukan itu*. Saya akan *bertanya*: kenapa dunia ini *diciptakan?*. Dengan demikian saya akan *mengetahui* makna dan *masalah* hidup saya sendiri.
⑥ Bukankah *masalah* ketuhanan memang *rumit?* Mungkin sengaja dibuat rumit oleh *Tuhan*, agar kita tertuntut untuk berupaya *pencarian* hakikat-Nya, meski itu tak akan pernah *tercapai*. Upayanya yang *penting*, bukan *tercapainya* hasil mutlak.
⑦ Tidak terasa *umur* manusia pun *lenyap* sedetik demi sedetik, *ditelan* siang dan malam. Tapi *masalah²* manusia tetap muda seperti waktu, menyerbu *kepala dan dada*, lalu pergi dan di tinggalkan keduanya *kosong*.
⑧ *Rasulullah ﷺ* bersabda :
*إِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا أُسْنِدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ*
Jika *amanat* telah disia-siakan, tunggu saja *kehancuran* terjadi." Ada seorang sahabat bertanya; *bagaimana* maksud amanat *disia-siakan?* Nabi menjawab; Jika *urusan* diserahkan bukan kepada *ahlinya*, maka tunggulah *kehancuran* itu.HR Bukhari. (zainuddin as).
Semoga kita selalu diberi petunjuk Allah
Sumber Wag Ust H Zainuddin
No comments:
Post a Comment