Kajian rutin 19 Shafar 1444H
*Berduka*
*وَتَوَلَّىٰ عَنۡهُمۡ وَقَالَ يَٰٓأَسَفَىٰ عَلَىٰ يُوسُفَ وَٱبۡيَضَّتۡ عَيۡنَاهُ مِنَ ٱلۡحُزۡنِ فَهُوَ كَظِيمٞ*
Yusuf: 12:84
Dan dia (Yakub) *berpaling* dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata, Aduhai *dukacitaku* terhadap Yusuf, dan *kedua matanya* menjadi putih karena sedih. Dia diam menahan *amarah* (terhadap anak-anaknya).
Kata orang bijak :
Jangan *berduka*. Apapun yang *hilang* darimu akan *kembali* lagi dalam wujud lain.
① Orang yang *bijaksana* adalah mereka yang tidak *berduka cita* akan hal-hal yang ia tidak miliki dan merasa *bahagia* dengan apa yang telah ia miliki.
② Kita adalah titik-titik kecil yang *terkorelasi* oleh Alam Semesta. *Duka* mereka, duka kita. *Sakit* mereka, sakit kita. *Doa* mereka, doa kita.
③ Siapa yang tak *berduka* kehilangan *orang* yang selama ini menjadi pelindung dan *pemberi nafkah* utama keluarga?
④ Jangan *bercanda* tentang orang yang sudah *berduka*.
⑤ Tak ada yang perlu *disesali*, hidup itu pasti *sepaket*. Susah-senang, *suka-duka*, tawa-tangis, silih berganti. Jangan berhenti *melangkah*. Jangan berhenti *berjuang*. Jangan pernah sekalipun berpikir untuk *menyerah*.
⑥ Kian pekat *malam*, kian terlihat *bintang*. Kian berat *duka*, kian dekat *Tuhan*.
⑦ Bumi ini, tempat yang luas penuh *kenangan*. Sedih, senang, *duka*, suka ketika bisa *dirasakan*, tandanya *hati* berfungsi dengan baik.
⑧ *Rasulullah ﷺ* bersabda :
*مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَسْتَجِيبَ اللَّهُ لَهُ عِنْدَ الشَّدَائِدِ وَالْكَرْبِ فَلْيُكْثِرْ الدُّعَاءَ فِي الرَّخَاءِ*
Barang siapa yang senang *Allah* mengabulkan doanya ketika dalam keadaan sempit serta *berduka*, maka hendaknya ia *banyak berdoa* ketika dalam keadaan *lapang*. HR Tirmidzi. (zainuddin as).
Semoga kita selalu diberi petunjuk Allah
Sumber Wag Ust H Zainuddin
No comments:
Post a Comment