Kajian wag harian 27 Robi'ul Awwal 1446H
*KECEWA 1* (30-09-'24)
*قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ ٱلۡعَظۡمُ مِنِّي وَٱشۡتَعَلَ ٱلرَّأۡسُ شَيۡبٗا وَلَمۡ أَكُنۢ بِدُعَآئِكَ رَبِّ شَقِيّٗا*
Maryam: 19:4
Dia (Zakaria) berkata, “Ya *Tuhanku*, sungguh tulangku telah lemah dan *kepalaku* telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah *kecewa* dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.
Kata orang bijak :
Terkadang, *kecewa* diperlukan agar kita *belajar* melepaskan hal yang *bukan* untuk kita.
( *Sometimes, disappointment is necessary so that we learn to let go of what is not meant for us*.
*أَحْيَانًا، خَيْبَةُ الأَمَلِ ضَرُورِيَّةٌ لِكَي نَتَعَلَّمَ التَّخَلِّي عَمَّا لَيْسَ لَنَا*).
① Tidak apa-apa merasa *kecewa*, tapi jangan biarkan kekecewaan *menghentikan* langkahmu menuju *kebahagiaan*.
② Setiap *kekecewaan* membuka peluang baru untuk *memahami* bahwa kita tidak selalu bisa *mengendalikan* segala sesuatu.
③ Ketika *kecewa*, ingatlah bahwa hidup tak selalu *berjalan* sesuai rencana, namun selalu *memberikan* pelajaran.
④ *Kekecewaan* adalah pintu menuju *kesadaran* bahwa tak semua hal bisa kita kendalikan, tapi kita selalu bisa *memilih* sikap kita.
⑤ Orang yang sering merasa *kecewa* biasanya telah *belajar* lebih banyak tentang arti *kesabaran* dan ketangguhan.
⑥ Jangan biarkan *kekecewaan* menenggelamkan impianmu; *gunakanlah* sebagai *pijakan* untuk menjadi lebih kuat.
⑦ *Rasulullah ﷺ* bersabda :
*الْأَشْعَثُ بْنُ قَيْسٍ قَالَ قَدِمْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي وَفْدِ كِنْدَةَ فَقَالَ لِي هَلْ لَكَ مِنْ وَلَدٍ قُلْتُ غُلَامٌ وُلِدَ لِي فِي مَخْرَجِي إِلَيْكَ مِنْ ابْنَةِ جَدٍّ وَلَوَدِدْتُ أَنَّ مَكَانَهُ شَبِعَ الْقَوْمُ قَالَ لَا تَقُولَنَّ ذَلِكَ فَإِنَّ فِيهِمْ قُرَّةَ عَيْنٍ وَأَجْرًا إِذَا قُبِضُوا ثُمَّ وَلَئِنْ قُلْتَ ذَاكَ إِنَّهُمْ لَمَجْبَنَةٌ مَحْزَنَةٌ إِنَّهُمْ لَمَجْبَنَةٌ مَحْزَنَةٌ*
Al Asy'ats bin Qais, ia berkata: Saya mendatangi *Nabi ﷺ* bersama rombongan, lalu beliau *bertanya* : Apa kau punya putra? Saya menjawab: Saat saya *pergi* untuk menemui baginda, saya memperoleh *bayi laki²* dari bibi (keponakan laki²), saya *mengimpikan* kaum saya bangga dengan posisinya. *Rasulullah ﷺ* bersabda: *Jangan* kau katakan seperti itu, karena bisa jadi ia sebagai *penyejuk* hati, namun jika meninggal pun kau memperoleh *ganjaran*, namun jika hanya kau katakan akan menjadi *kebanggaan* kaummu, nanti hanyalah mendatangkan *kekecewaan* dan kesedihan, kekecewaan dan *kesedihan*.
HR Ahmad. (zainuddin as).
Semoga kita selalu diberi petunjuk Allah
Sumber wag ust H Zainuddin
No comments:
Post a Comment