Kajian wag harian 23 Muharrom 1447H
*DEBU 1* (18-07-'25)
*لِّلَّذِينَ أَحۡسَنُواْ ٱلۡحُسۡنَىٰ وَزِيَادَةٞۖ وَلَا يَرۡهَقُ وُجُوهَهُمۡ قَتَرٞ وَلَا ذِلَّةٌۚ أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلۡجَنَّةِۖ هُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ*
Yunus, 10:26.
Bagi *orang²* yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (*surga*) dan tambahannya (kenikmatan *melihat* Allah). Dan wajah mereka tidak ditutupi *debu* hitam dan tidak (pula) dalam kehinaan. Mereka itulah *penghuni* surga, mereka kekal di dalamnya.
Kata orang bijak :
Setitik *debu* bisa menghalangi pandangan *gunung*, begitu pula *keraguan* kecil menghambat impian besar.
(*A speck of dust can obstruct the view of a mountain, just as a small doubt can hinder a big dream*.
*ذَرَّةٌ صَغِيرَةٌ مِنَ الْغُبَارِ يُمْكِنُ أَنْ تَحْجُبَ رُؤْيَةَ الْجَبَلِ، كَذَلِكَ الشَّكُّ الصَّغِيرُ يُمْكِنُ أَنْ يَعُوقَ حُلْمًا كَبِيرًا*).
① *Debu* waktu menyelimuti jejak *langkah*, namun *esensi* kebaikan takkan pudar.
② Dari *debu* tanah kita berasal, dan ke debu pula kita *kembali*; di antaranya, *hiduplah* dengan makna.
③ Jangan *remehkan* kekuatan sebutir *debu* yang berakumulasi menjadi *gunung*.
④ Meski *kecil* tak terlihat, *debu* memiliki peran dalam setiap *ekosistem* kehidupan.
⑤ *Hati* yang bersih takkan terkotori *debu* duniawi yang *fana*.
⑥ Seperti *debu* yang beterbangan, *pikiran* yang gelisah sulit *menemukan* kedamaian.
⑦ *Rasulullah ﷺ* bersabda:
*عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ لِلْمَرِيضِ بِسْمِ اللهِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا بِرِيقَةِ بَعْضِنَا يُشْفَى سَقِيمُنَا بِإِذْنِ رَبِّنَا*
dari 'Aisyah r.a, bahwa apabila *Nabi ﷺ* mendo'akan orang *sakit*, beliau membaca: Dengan nama Allah, *Debu* tanah kami, dengan *ludah* sebagian kami, semoga *sembuh* orang yang sakit dari kami dengan *izin* Rabb kami. HR Bukhari. (zainuddin as).
Semoga kita selalu diberi petunjuk Alloh
Sumber wag ustadz H Zainuddin

No comments:
Post a Comment