Latest News

Liputan Haji Madani Bjn 2017 21



Oleh : Hj Zuhriyah *)

Sebuah perjalanan spiritual yang sangat bermakna bila di hayati dalam pencarian makna hidup yang sebenarnya.

Bermula dari perjalanan Nabi Ibrohim dari Makkah ke Mina (Tarwiyah) dalam kegundahan Sang Nabi atas perintah Alloh melalui mimpi untuk mengorbankan sang putra sholih semata wayangnya. Apakah benar ini perintah Alloh atau sekedar bunga tidur, berkecamuknya hati sang ayah di antara patuh pada perintah Alloh atau ego diri untuk mempertahankan sang putra. Di mina inilah Sang Nabi gundah dan perlu untuk mendapatkan pencerahan petunjuk ilahiyah atas masalah ini. Di Arafah Nabi Ibrahim bermunajat untuk lebih mengenal Alloh. Arofa, siapa diri dan berusaha mengenal Alloh, dengan mengenal Alloh segala ke akuan sirna, yang ada hanya penghambaan dari seorang hamba untuk Robb nya, menjalankan semua perintahNya dengan kesabaran tiada batas, ikhlas tiada taranya, sanggup berkorban segalanya.

Sehingga menjelang magrib sudah mantaplah hati Nabi Ibrahim untuk menjalankan perintah Alloh ini, dikenal sebagai Hari Arafah. Dalam perjalanan menuju Mina dari Arafah, Nabi Ibrahim menginap dulu di Muzdalifah, di sana menyiapkan segala. Sesuatu untuk melaksanakan perintah Robb nya di mina sang nabi mendapat godaan syaiton untuk mengurungkan niatnya dan di lemparilah syaiton itu yang akhirnya di abadikan di jamarat wustho, ula dan Aqobah

Rupanya sampai saat ini godaan terbesar jamaah haji ada di Mina, mulai diperkemahan dengan segala permasalahannya, perjalanan ke jamarat yang melelahkan, pergesekan antar teman dan sebagainya semuanya membutuhkan kesabaran, keikhlasan, pengorbanan ekstra

Setelah menginap tiga hari di mina perjalanan di lanjutkan ke Makkah untuk melaksanakan thowaf ifadhoh di masjid Haram sebagai lambang kehidupan keseharian kita berputar putar di kehidupan kita, yang intinya adalah Alloh sebagai pusat kehidupan, sebagai tempat kembali.

Manasik selanjutnya adalah sai yang melambangkan perjuangan dalam hidup yang tidak boleh pantang menyerah dalam menghadapi hidup dan kehidupan. Dengan berakhirnya sai, berakhirlah manasik haji yang selanjutnya kita dianjurkan berdzikir sebanyak banyaknya bukan berdoa sebanyak banyaknya. Berdzikirlah kepada Alloh seperti kamu mengingat bapak bapakmu atau lebih keras lagi dalam mengingat Alloh.

Marilah kita manfaat kan waktu menunggu jadwal kepulangan kita ke tanah air dengan banyak berdzikir, bersyukur kepada Alloh atas segala limpahan rahmat nikmat kesehatan dan karunia Alloh yang tiada tara selama kita di tanah suci dengan hidangan hidangan spiritual yang mungkin selama ini belum pernah kita dapatkan dan baru merasakannya ketika di tanah suci ini.

TaqobbalaAllohu minna wa minkum, semoga Haji kita adalah haji yang mabrur dengan balasan syurga, diampuni segala dosa kita dan bertekad untuk melanjutkan amalan sholeh kita selama di tanah suci sebagai oleh-oleh terindah bagi kita dan untuk lingkungan kita hingga hari yang kita semua  menyakini akan datangnya yaitu hari ketika kita di kembalikan kepada Nya.

Semoga kita selalu sehat.

*) Jamaah Haji KBIH Masyarakat Madani


Pernah terbit 5 September 2017

1 comment:

  1. ما شاء الله،
    Semoga Al marhumah Adik Zuhriyah, mendapat kenikmatan di alam kuburnya

    ReplyDelete

KBIH Masyarakat Madani Bojonegoro Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Roofoo. Powered by Blogger.