*kajian rutin 22 Syawal 1444H
Khawatir 2* (12-05-'23)
*ََููุงَู ูฑَّูุฐِูٓ ุกَุงู ََู ََٰููููۡ ِ ุฅِِّููٓ ุฃَุฎَุงُู ุนََُููููۡ ู ِّุซَูۡ َูููۡ ِ ูฑูุۡฃَุญุۡฒَุงุจِ*
Ghafir, 40:30
Dan orang yang *beriman* itu berkata, “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku *khawatir* kamu akan *ditimpa* (bencana) seperti hari *kehancuran* golongan yang bersekutu.
Kata orang bijak :
Jika Anda *khawatir* dengan apa yang mungkin *terjadi*, itu agar Anda *memperkuat* diri dan melengkapi *kemampuan* untuk *bereaksi* dengan anggun terhadap yang akan terjadi.
① *Khawatir* itu tidak mengurangi kekhawatiran *hari esok*. Bahkan Itu mengurangi *kekuatan* hari ini.
② Kau tak perlu terlalu *khawatir* pada apa yang *dipikirkan* orang tentangmu. Jika kau sadar *ketahuilah* mereka *jarang* memikirkanmu.
③ Orang² profesional tidak pernah *khawatir*. Apapun yang *terjadi*, mereka akan *memperoleh* apa yang menjadi bagiannya.
④ Tak perlu *khawatir* terhadap angka-angka. Selalulah mencoba *fokus* pada *produk* anda, karena sebuah produk yang *bermutu*, benar² akan membuat perbedaan.
⑤ Percayalah, Tuhan *menciptakan* kita berpasang-pasangan. Tak perlu terlalu *khawatir*. Kita hanya perlu *menunggu* (sambil berdoa) saat yang tepat *jodoh* datang.
⑥ *Pikiran* kecil memiliki *sedikit* kekhawatiran, sedangkan pikiran *besar* tidak punya *waktu* untuk *khawatir*.
⑦ *Rasulullah ๏ทบ* bersabda :
*ุนَْู ุงุจِْู ุนُู َุฑَ ุฃََّู ุฑَุฌًُูุง ุฌَุงุกَ ุฅَِูู ุงَّููุจِِّู ุตََّูู ุงَُّููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ ََُููู َูุฎْุทُุจُ ََููุงَู ََْููู ุตََูุงุฉُ ุงَِّْูููู ََููุงَู ู َุซَْูู ู َุซَْูู َูุฅِุฐَุง ุฎَุดِูุชَ ุงูุตُّุจْุญَ َูุฃَْูุชِุฑْ ุจَِูุงุญِุฏَุฉٍ ุชُูุชِุฑُ ََูู ู َุง َูุฏْ ุตََّْููุชَ*
dari Ibnu 'Umar berkata, *Seorang* laki-laki datang kepada *Nabi๏ทบ* saat beliau sedang berkhuthbah. Katanya, "Bagaimana cara *shalat malam?* Beliau menjawab: *Dua rakaat* dua rakaat. Apabila *dikhawatirkan* masuk subuh, maka shalatlah *satu rakaat* sebagai witir (penutup) bagi *shalat* yang telah kamu laksanakan sebelumnya.
HR Bukhari. (zainuddin as)
Semoga kita selalu diberi petunjuk Allah
Sumber WaG ust H Zainuddin.
No comments:
Post a Comment