Meraih Sehat untuk Berhaji
Dari pembahasan Manasik Kesehatan Haji sebelumnya, kita sudah memahami bahwa seseorang harus sehat agar memperoleh tiket untuk menunaikan ibadah haji. Tanpa Surat Keterangan Istitho'ah Sehat, seseorang tidak akan bisa melunasi BiPIH. Sehingga pemberangkatan haji akan tertunda atau bahkan tidak akan bisa.
Dan kita semua sudah memahami pula, bahwa sebagian besar rangkaian ibadah haji memerlukan ketahanan fisik yang prima agar bisa menyempurnakannya sesuai firman Allah QS Al Baqoroh 2:196 ‘Dan sempurnakan haji dan umroh karena Allah . . .’
Beberapa parameter kelulusan tes kesehatan sudah kita ketahui. Paling tidak kita harus menjaga agar hasil uji laboratorium serta pemeriksaan lain bagus. Namun kalau bisa menjaga semuanya menjadi baik, akan lebih bagus.
Upaya untuk menjaga kesehatan agar tetap baik adalah :
Mengendalikan makanan, makan secara teratur dengan memperhatikan gizi dan porsi
Olahraga teratur, latihan yang terjadwal dan sesuai dengan usia serta tidak terforsir
Mengatur waktu istirahat, tidak tidur sampai larut malam atau terlalu sibuk dan mengabaikan istirahat
Itulah 3 poin penting sebagai kunci sehat yang harus kita lakukan dengan niat baik dan totalitas agar bisa mendapatkan surat istitho’ah sehat.
Makanan bergizi yang sesuai dengan individu. Tidak semua makanan bergizi bisa dikonsumsi setiap orang. Sebagai contoh banyak kita ketahui, ikan laut termasuk makanan bergizi. Tetapi sebagian orang alergi dengan ikan laut. Sehingga kecukupan gizinya harus mencari alternatif lain.
Pada haji tahun 2024, seorang jamaah yang karena terlalu banyak konsumsi telor, hampir saja tertunda keberangkatannya. Konsultasi pada dokter pembimbing atau ahli gizi, akan segera menemukan solusi terbaik untuk menjaga kesehatan kita.
Jalan kaki merupakan hal yang vital dan sangat penting dalam melaksanakan ibadah haji. Kita semua harus berlatih jalan kaki sejak saat ini. Latihan sesuai kondisi diri, bertahap dan tidak terforsir.
Dengan berjalan kaki, otot kaki akan terlatih secara baik dan siap untuk menjelajah menuju tempat ibadah. Selain itu, jantung dan paru juga akan ikut terlatih. Dua organ tubuh yang vital itu harus sering dilatih, agar di saat menunaikan ibadah sudah siap.
Bis sholawat sebagai transportasi harian, memang sudah disediakan untuk jamaah haji Indonesia. Namun dari terminal sampai ke Masjidil Harom, masih harus berjalan sekitar 500 meter. Dan pada hari H serta saat di Mina, hampir semua ibadah diawali dengan jalan yang cukup jauh. Rangkai ibadah di area ArMuzNa, membutuhkan stamina yang sangat prima, yang didominasi dengan jalan kaki.
Oleh karena itu, sejak sekarang para jamaah calon haji harus berlatih jalan kaki secara bertahap, tidak terforsir. Dibarengi dengan melatih ketahanan jantung dan paru agar lebih siap untuk melaksanakan ibadah haji 2025 ini.
Ber sam bung . . . 6
Semoga kita selalu sehat (Abk)
No comments:
Post a Comment